ManiZzz..: # cuet abiz #...

hei..teman2 kenalin neh. mereka cemua temen2 aqu...

gimana cantik2 gak??????nah...klo yang 2 cowok neh paztina ganteng kan??dia neh..orangna lucu n gokil abiez loh....tapi,,kadang2 nyebelin banget loh....qu seneng banget kalo lagi becanda ma dia....dia tuh kalo ketawa keren abiezlah...

apalagi kalo bareng temen2 qu yang cewek2 nya pazti tambah gokil aja neh.....

lucu kan temen2 qu cemuanya?

apalagi kalau aqu lagi sedih pazti mereka selalu menghibur aqu....

aqu seneng bgt punya temen kayak mereka yang selalu ngertiin aqu......

walau aqu sering bwt mereka sebel......

aqu...berharap perteman qu dengan mereka akan selalu baik2 saja n kompak selalu...

amien.......

“Iren, ayo bangun!! Kamu lihat jam tidak, ini sudah pukul 06.00,”teriak mama dengan nada marah!!

“Iya, Ma,”jawabku dengan malas.

Iren adalah siswa kelas VII, SMP 53, Jakarta. Sekarang ia hanya tinggal dengan ibunya karena papanya sedang bertugas ke luar negeri selama 5 bulan.

Walaupun sudah pukul 06.00, Iren masih saja belum bersiap-siap pergi ke sekolah karena ia masih mengantuk. Sebenarnya sih, salahnya sendiri karena tadi malam ia tidur terlalu malam. Iren memang anak yang malas, kalau melakukan sesuatu pasti Bi Idah yang disuruhnya. Mama pun kewalahan mengatur Iren.

“Iren, ayo cepat bersiap-siap, nanti kamu terlambat,” teriak mama masih tetap dengan nada marah.

Iren pun mulai bersiap-siap, ia mengambil handuk lalu mandi. Ia juga tak lupa sarapan. Akhirnya pada pukul 06.45, Iren sudah siap. Mama yang sudah menunggu lama di mobil langsung mengomeli Iren saat dia naik. Untungnya, jarak antara sekolah Iren dan rumahnya dekat yang kira-kira bisa dijangkau dalam waktu sepuluh menit.

Saat tiba di sekolah, Iren pun segera cepat-cepat turun dari mobil karena ia mendengar bel sekolahnya berbunyi. Saat masuk kelas semua teman Iren sudah ada di dalam kelas tetapi untungnya Bu Tika, guru matematika Iren belum datang.

“ Huh, untung saja Bu Tika belum datang. Kalau tidak aku pasti akan disetrap,” pikirnya senang.

Saat Iren sudah duduk di kursinya, ia terkejut melihat surat yang ada di laci mejanya. Amplop surat itu pun bagus bermotif kupu-kupu seperti hewan yang disenanginya tetapi di sana tidak tertulis nama pengirimnya. Iren heran, lalu ia membuka amplopnya. Isi amplop itu adalah surat yang bertuliskan.

“Iren, kenapa kamu hari ini telat. Mamamu jadi marah denganmu. Ayo lain kali jangan telat lagi ya bangunnya, biar mamamu bangga denganmu”

Iren heran membaca surat itu.

“Hmm, pasti orang yang membuat surat ini hebat, dia bisa tau kalau tadi pagi aku telat bangun dan dia tau kalau mama marah padaku,” pikir Iren dengan rasa kagum.

Tetapi Iren masih heran siapa yang menulis surat itu dan bagaimana si penulis surat meletakkan surat di laci meja Iren. Saat bel pulang berbunyi, surat itu pun Iren bawa ke rumahnya.

Pada malam hari, ia menceritakan tentang surat misterius yang ditemukannya di kelas tadi kepada mamanya.

“Ma, di kelas tadi Iren menemukan surat misterius,” kata Iren bersemangat.

“Oh ya, amplop suratnya bermotif kupu-kupu kan?” tanya mama.

“Iya ma, Kok mama bisa tau kalau amplopnya bermotif kupu-kupu. Jangan-jangan mama yang menulis surat itu,” balas Iren heran.

“Mungkin saja,” jawab mama singkat lalu pergi ke ruang kerjanya.

Esok paginya di laci meja Iren terdapat amplop seperti kemarin yang bermotif kupu-kupu juga. Tetapi isinya berbeda.

“Iren, bagus hari ini kamu tidak telat. Tetapi kalau melakukan sesuatu jangan selalu menyuruh Bi Idah ya”

Ya, memang tadi malam Iren menyuruh Bi Idah untuk menyusun jadwalnya, tadi pagi pun Iren menyuruh Bi Idah untuk mengesol sepatunya. Iren sangat heran dengan suratnya ini. Isi surat ini selalu sama persis dengan kejadiannya. Isi surat ini pun selalu menasihatinya.

Iren curiga pada mamanya karena pada waktu itu mamanya tau kalau amplop surat itu bermotif kupu-kupu. Kecurigaan Iren pun bertambah karena setiap mama ingin diajak mengobrol pasti mama selalu menghindar dengan alasan tertentu.

Esok paginya di kelas Iren, tepatnya di laci meja Iren surat itu datang lagi. Ia lalu membaca isinya. Disana tertulis.

“Iren sekarang kamu pintar ya. Kamu tidak telat lagi dan kamu sudah belajar mandiri, tidak selalu menyuruh Bi Idah. Nah kalau kamu ingin tau siapa pengirim surat ini nanti sore pukul 03.00 nanti datang ke taman. Kutunggu, Penulis Surat”

Awalnya, Iren tidak mau pergi ke taman karena ia tau pasti mama yang menulis surat itu. Tetapi akhirnya, karena ingin menyakinkan, Iren pun mau datang.

Pada pukul 03.00 sore, Iren pun pergi ke taman.

“Huh rasanya aku ingin cepat-cepat sampai di taman,” ucap Iren tidak sabar.

Akhirnya Iren sampai di taman dan ia tidak melihat siapapun. Tetapi, tiba-tiba matanya tertuju pada pohon besar yang disana hanya terlihat tangan yang melambai. Iren segera berlari ke sana. Ternyata yang ditemuinya adalah mama.

“Yah., ternyata mama yang menulis surat itu,” ucap Iren kecewa.

Tetapi, tiba-tiba dua buah tangan yang dikenalnya segera menutup matanya.

“PAPA....,”teriak Iren dan langsung membalikkan badan ke belakang.

“Papa, kok tidak kasih tau Iren kalau mau pulang,”tanya Iren kepada papanya.

“Papa dan mama ingin memberi kejutan kepadamu dan papa ingin sifatmu berubah,”jawab papa.

“Oh, jadi yang menulis surat itu papa. Pantas saja surat itu selalu menasihati Iren. Tapi pa, Iren mau bertanya lagi, bagaimana papa bisa tau kalau waktu itu Iren telat dan Iren sering menyuruh Bi Idah, dan mengapa papa tau letak meja Iren dan bagaiman cara papa meletakkan suratnya?”tanya Iren Heran.

“Papa tau semuanya dari mamamu. Kalau tentang peletakkan surat papa pergi ke sekolah pagi-pagi dan meletakkannya di mejamu,”balas ayah.

“Oh, jadi mama yang menjadi partner papa. Pantas mama tau kalau amplop suratnya bermotif kupu-kupu,” jawab Iren dengan wajah yang hilang kecurigaannya.

“Nah, Iren ingat tidak hari ini hari apa?”tanya mama langsung menuju ke arahku.

Aku pun berpikir sejenak.

“Hari Sabtu ya,”jawabku dengan singkat.

“SELAMAT ULANG TAHUN IREN,” teriak papa dan mama.

“Hari ini adalah hari ulang tahunmu. Masa kamu tidak ingat,”lanjut mama.

“Oh iya, hari ini ulangtahunku. Aduh, aku ini pikun ya!”jawabku.

“Nah sekarang kamu mau pergi ke mana?”tanya papa.

“Iren mau nonton bioskop,”jawabku penuh semangat.

“Ya sudah silakan naik ke mobil papa”ucap papa dengan ramah sambil setengah menunduk memberi jalan pada kami.

“Oh, Terima kasih Tuhan, engkau telah memberiku orang tua yang sangat baik”

my friends

CaR@ mEmBu@t sHoUt bOx..

SUper JEngKEL..........

hari yang BIAZa aJAh !!!

Rabu, 05 November 2008

# cuet abiz #...

Tidak ada komentar:

Pengikut

music is the my contri

tic..tac..tic..tac..hayoo...hha^-^

My music..my life^^

Mengenai Saya

silahkan di isi yapz....

DoNgEnG dU@ Or@nG bErS@h@b@T..

G@dIs kOrEk @pI..

Daftar Pustaka

cowok-2 yang pernah deket dengan aqu...

lucu banget gitu...

my friend's in class

UnTuK kAmU...

"sUrAt MiStErIuS"

"INSPIRASIQU..".

"kadang hidup itu"..

hiburan

Teka-teki

^_^

"hidup"....

wE....e..E..e..E..E...eee..!!! m@nIeZ kH@n aQu??? wKwKwKwKwKwKwK....

"kesepian hatiqu.."

mEnJaG@ nAm@ b@eK....